Materi Pasar Modal : Pengertian, Pelaku , Jenis, Fungsi, Manfaat Pasar Modal

Pasar Modal



Pengertian Pasar Modal

         Manajemen Investasi. Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Menurut Usman (1990:62), umumnya surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari perusahaan.

       Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). 

     Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.


Investasi dan Pelaku Pasar Modal

       Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam pengambilan keputusan tentang usul investasi yang berada dalam suatu portofolio, dimana proyek baru yang diusulkan itu dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu perusahaan. Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang dari harapan keuntungan surat berharga yang diperbandingkan dalam portofolio tersebut. Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut Kasmir(2001 : 183-189) :

1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :

  • Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
  • Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
  • Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru. 

2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

  • Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
  • Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
  • Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
3 Lembaga Penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut :

  • Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
  • Perantara perdagangan efek (broker / pialang). Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi :
          1) Memberikan informasi tentang emiten 
          2) Melakukan penjualan efek kepada investor

  • Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :
         1) Pedagang dalam jual beli efek
         2) Sebagai perantara dalam jual beli efek

  • Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
  • Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
         1) Menilai kekayaan emiten
         2) Menganalisis kemampuan emiten
         3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
         4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten 
         5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
         6) Bertindak sebagai agen pembayaran

  • Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
         1) Sebagai pedagang efek
         2) Penjamin emisi
         3) Perantara perdagangan efek
         4) Pengelola dana

  • Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
  • Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya. 
         1) Membantu emiten dalam rangka emisi
         2) Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor
         3) Membantu menyusun daftar pemegang saham
         4) Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
         5) Membuat laporan-laporan yang diperlukan

Jenis dan Fungsi Pasar Modal

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :

1. Pasar Perdana ( Primary Market )
          Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

        Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
          Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
     Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
       Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:

             1.Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES)

             2.Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

Fungsi Pasar Modal

        Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
     Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi
perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil


Manfaat Pasar Modal

Bagi emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
  • dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
  • tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
  • solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
  • ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
  • memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
  • dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

Related Posts:

Peluang Usaha Sampingan Bagi Mahasiswa


Pada artikel kali ini, saya akan membahas beberapa peluang usaha yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda para mahasiswa untuk mendapatkan penghasilan sambilan. Dan yang pasti semua peluang usaha yang akan disajikan berikut ini, berlabel usaha modal kecil dan bisa dikerjakan diwaktu senggang Anda. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

1. Jasa Print dan Pengetikan

Yups, jasa print dan pengetikan memang menjadi salah satu alternative yang masih dan selalu menjanjikan bagi para mahasiswa. Terlebih untuk anda yang tinggal atau kost di seputaran lingkungan kampus, usaha yang satu ini sangat menjanjikan meskipun hanya dilakukan sebagai sampingan.

Tugas dari dosen, makalah, hingga skripsi semuanya membutuhkan bantuan jasa ini. Kenyataannya, dibanding mencetak tugas sendiri, saat ini masih lebih banyak mahasiswa yang memilih menggunakan jasa print dan pengetikan untuk memehuhi kebutuhan mereka. Alasan yang pertama karena tidak mempunyai perangkat cetak, dan alasan kedua karena tidak mau repot atau tidak mempunyai ketrampilan yang cukup untuk mengetik dan mencetak tugas dan keperluannya tersebut.

Hal terpenting yang dibutuhkan untuk mulai membuka bisnis ini adalah kemampuan dalam bidang pengetikan tersebut. Pasalnya, terkadang pelanggan pengetikan atau print cenderung akan kembali jika hasil jasa yang anda berikan memuaskan. Yang kedua tentunya peralatan komputer dan printer. Untuk masalah ini sebenarnya bisa diakali dengan pinjam teman atau membeli perangkat second yang lebih murah.

Dan yang ketiga adalah kesiapan waktu. Kenapa dengan waktu? Sebenarnya peluang potensial dari usaha ini adalah bisa memberikan jasa kapanpun diperlukan. Memang banyak counter pengetikan dan print yang sudah menjamur, namun bayangkan jika anda bisa melayani kapanpun dibutuhkan. Tentunya pelanggan akan lebih senang, terutama jika dijalin dengan sistem pertemanan nampaknya akan semakin potensial usaha yang satu ini.


2. Jasa Penterjemah

Mungkin peluang usaha yang satu ini masih belum terlalu banyak digarap oleh para mahasiswa jika dibandingkan dengan jenis usaha lain. Namun peluang sebagai penterjemah bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling mudah dalam hal pengerjaannya. Selain tidak membutuhkan peralatan banyak selain perangkat ketik, peluang jasa penterjemah juga masih sangat potensial melihat makin banyak penerapan bahan berbahasa asing dalam materi-materi kuliah berbagai macam bidang. Lebih luas lagi peluang bisnis jasa ini juga tidak terbatas untuk para mahasiswa bahkan pelajar atau orang umum tak jarang juga memerlukan bantuan penterjemahan.

Yang paling penting dalam usaha ini adalah bisa melihat peluang kebutuhan dari mahasiswa lain akan jasa penterjemahan itu sendiri. Memang kemampuan berbahasa asing menjadi hal yang penting saat memulai bisnis ini. Hal tersebut betul jika anda ingin mengerjakannya secara individu alias dikerjakan sendiri. Namun dengan sedikit kreatifitas dan kemampuan management yang baik sebenarnya anda bisa mensiasatinya. Caranya adalah dengan mencari rekan atau mahasiswa lain yang mempunyai kemampuan bahasa asing yang bagus. Nantinya kita bisa menawarkan kerjasama dengan pembagian hasil yang bagus tentunya.

3. Menjadi Penulis Lepas

Suka menulis? Atau punya kemampuan menyampaikan ide dalam bentuk tulisan? Jika iya, peluang bisnis untuk mahasiswa yang satu ini bisa jadi yang terbaik untuk anda. Selain mudah dalam pengerjaannya, lagi-lagi peluang usaha ini tidak membutuhkan modal banyak. Bahkan bisa dikatakan menawarkan jasa sebagai penulis lepas nyaris tanpa modal karena yang dibutuhkan benar benar hanya kemampuan menulis dan kreatifitas imajinasi kita. Terlebih lagi, yang menyenangkan dari peluang bisnis ini adalah secara umum bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, sehingga tidak mengikat waktu kita.

Peluang sebagai penulis lepas masih sangat potensial, karena pada dasarnya kebutuhan akan tulisan baik untuk kebutuhan media atau konten kreatif masih selalu dibutuhkan setiap saat. Tawaran penulis lepas bisa anda temukan dari berbagai sumber mulai dari offline seperti media cetak Koran, majalah atau yang sejenisnya hingga ranah online melalui blog atau website yang membutuhkan penulis konten. Bentuk tulisan yang dibutuhkan dalam jasa penulis lepas benar-benar sangat bervariasi mulai dari artikel umum dengan berbagai topik hingga tulisan kreatif seperti puisi dan cerpen.

Salah satu yang sedang tren saat ini adalah penulis konten buku. Kewajiban Anda nantinya adalah menyediakan tulisan dengan tema tertentu dalam jumlah yang cukup panjang. Kemudian naskah tersebut akan diseleksi untuk dimuat sebagai bagian dalam sebuah buku yang akan dicetak. Jika naskah anda diterima, maka anda akan mendapatkan fee yang jumlahnya cukup besar berkisar ratusan ribu rupiah.

Untuk memulai masuk pada peluang usaha ini, secara offline anda bisa mencari informasi pada perusahaan media cetak yang ada di wilayah anda. Memang pada awalnya naskah yang anda ajukan akan cukup sulit diterima. Namun dengan tetap mengirimkan dan sembari terus meningkatkan kualitas tulisan, pasti tulisan anda bisa diterima nantinya. Jika ingin yang lebih mudah anda bisa mencari peluang sebagai penulis lepas yang banyak bertebaran di internet. Rekomendasinya Anda bisa mencari di forum seperti Kaskus atau pun web freelance.

Related Posts:

Masalah Pokok Ekonomi Modern dan Klasik I Materi Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi

Teori-teori mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi maslah ekonomi apakah yang sebenarnya yang dihadapi manusia di muka bumi ini. Secara umum ada dua buah teori umum yang mencoba untuk menjelaskan permasalahan yang ada dalam ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern.

1.         Pokok Masalah Ekonomi Klasik

Pokok maslaah ekonomi klaskik merupakan bahasan teori ekonomi klasik. Teori ini berdasarkan pemikiran Adam smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an. Teori ekonomi klasik melihat pentingnya  masalah ekonomi sebagai kesatuan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi untuk kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan kekuatan pasar sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.

Maslah ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasarrnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun yang dianggap perlu agar kemakmuran dpat dicapai. Yang disebut sebagai kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia. Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dilihat dari segi produksi, distibusi, dan konsumsi

a.       Masalah Produksi

Permasalahan produksi adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua benda (barang dan jasa) yang dibutuhkan masyarakat banyak.

b.      Masalah distribusi

Maslah distribusi terletak pada bagamana supaya benda-benda pemuas kebutuhan bisa sampai ke tangan konsusmen yang membutuhkannya. Seperti yang telah diketahui , barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya, dan tidak dpaat memuasakan kebutuhan.

c.       Masalah Konsumsi

Maslaah konsumsi menyangkut  masalah apakah benda pemuas kebutuahn yang diproduksi memang benda  yang dapat dimiliki oleh konsumen. Barang  yang diproduksi haruslah barang yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen.



2.         Pokok Masalah Ekonomi Modern

Pokok permaslaaan ekonomi modern terangkum dalam dua kata kunci, kelangkaan dan pilihan. Yang pertama menjadi penyebab yang kedua sehingga muncul empat pertanyaan mendasar tentang what, how, who, dan for whom tersebut. Walaupun setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara mengatasinya berbeda. Perbedaan cara ini lah yang melahirkan sejumlah sistem ekonomi.

Kita dapat mendefinisikan empat maslaah fundamental perekonomian yang dihadapi setiap masyarakat di era modern.

a.       Apa (What)

Barang dan jasa apa saja yang akan  diproduksi dan dalam jumlah bera, harus ditentukan. Dari sekian banyak barang dan jasa, manakah yang harus dipilih untuk diproduksi!. Keputusan produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, namun juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.

b.      Bagaimana (How)

Dengan cara bagamana proses produksi akan dilakukan? Apakah akan mendatangkankeuntungan yang besar? Apabila terdapat barang modal berupa bangunan apakah akan dijadikan kantor atau gudang? Bila  terdapat sebidang tanah apakah akan digunakan? Ditanami padi, jagung, atau tebu?.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus dijawab dengan bijaksana. Salah melakukan produksi akan berakibat pada kerugiaa, Kelebihan atau kekurangan produksi juga dapat menimbulkan kerugian, karena aktivitas produksi membutuhkan biaya.

Dengan cara bagaimana (who) proses produksi akan dilakukan? Maksudnya adalah siapa yang akan melaksanakan, menggunakan sumber daya  apa saaja, dengan teknologi apa barang-barang tersebut dihasilkan, dan seberapa besar skala produksinya. Hai ini dibutuhkan dalam  rangka penyesuaian perkembangan zaman. Beberapa faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan ini yaitu:

–          Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan

–          Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan

–          Penentuan teknologi yang digunakan

–          Pertimbangan faktor eksternal: harga, perekonomian, suku bunga, biaya produksi, inflasi, valuta asing dan lain-lain.

c.       Siapa pelalu Produksi (Who)

Di zaman modern,  banyak pihak yang bisa melakukan produksi seperti, pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah salah satu modernisasi, yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti setiap pihak memiliki keterampilan dan keahlian khusus  yang tidak dimiliki pihak lain.

Pertimbangan mengenai pelaku produksi merupakan hal yang penting  karena setiap pihak memiliki kelebihan untuk memproduksi lebih baik.

d.      Untuk siapa (For Whom)

Untuk siapa (for whom) barang di produksi apakah untuk segmen pasar tertentu, atau  masyarakat umu!

Related Posts:

Konsep Dasar Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.

Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar
Menurut Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.

Menurut Carter dan Usry
Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective)[1] adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:
  • Produk, Proses
  • Batch dari unit-unit sejenis , Departemen
  • Pesanan pelanggan, Divisi
  • Kontrak, Proyek
  • Lini produk, Tujuan strategis


Manfaat Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen

Related Posts:

Contoh Soal Cara Menghitung dan Pembagian SHU Koperasi

Menghitung SHU

Untuk menghitung SHU koperasi, maka perlu diperhatikan :
SHU berasal dari pendapatan anggota dan bukan anggota
Pendapatan anggota terdiri dari jasa usaha dan jasa modal
Karena setiap anggota koperasi akan menerima SHU sesuai dengan partisipasinya baik itu jasa usaha maupun jasa modal

Menghitung Jasa Usaha semua anggota
= % Jasa usaha x SHU
Menghitung Jasa modal semua anggota
= % Jasa modal x SHU

Untuk menghitung SHU salah seorang anggota dicari jasa modal dan jasa usahanya dulu secara perseorangan baru dibandingkan dengan seluruh penjualan dan modal anggota koperasi.

jasa usaha seorang anggota
= (pembeliannya : penjualan anggota koperasi)x jasa usaha semua anggota
Jasa modal seorang anggota
= (simpanannya : modal anggota koperasi) x jasa modal semua anggota


SOAL 1
Koperasi “ALAMRAYA” mempunyai SHU Rp 70.000.000,00. Alokasi pembagian untuk jasa penjualan 10 % dan jasa modal 20%. Koperasi itu mempunyai total modal sebesar Rp 150.000.000,00 yang terdiri dari:
a.Simpanan wajib Rp 40.000.000,00
b.Simpanan pokok Rp 22.000.000,00
c.Cadangan SHU tahun lalu Rp 16.000.000,00
Sedangkan total penjualan sebesar Rp 20.000.000,00. Bila Pak Didik mempunyai simpanan Rp1.500.000,00 dan membeli Rp 3.200.000,00, hitunglah besar bagian SHU Pak Didik !

Pembahasan:

Menghitung besarnya jasa modal dan jasa usaha seluruh anggota

Jasa Usaha seluruh anggota
= jasa penjualan x SHU
= 10 % x Rp 70.000.000,00
= Rp 7.000.000,00

Jasa Modal seluruh anggota
= jasa modal x SHU
= 20 % x Rp 70.000.000,00
= Rp. 14.000.000,00

Menghitung SHU per anggota ( Pak Didik ) :

Jasa Usaha pak Didik :
= (Jasa pembelian P. Didik : total penjualan anggota) x Jasa Usaha seluruh anggota
= (Rp3.000.000,00 : Rp 20.000.000,00 ) x Rp 7.000.000,00
= Rp. 1.050.000,00

Jasa Modal pak Didik :
= ( simpanan pak Didik : simpanan seluruh anggota) x jasa modal seluruh anggota
= ( Rp3.200.000,00 : Rp 62.000.000,00) x Rp14.000.000,00
= Rp. 722.580,6

Jadi SHU untuk Pak Didik
= Jasa Usaha pak Didik + Jasa Modal pak Didik
= Rp 1.050.000,00 + Rp 722.580,6
= Rp 1.772.580,6

SOAL 2
Pada akhir periode akuntansi koperasi “ ANAKBANGSA” memiliki data sebagai berikut.
Pendapatan dari anggota =Rp 1.400.000,00
Pendapatan dari bukan anggota=Rp 500.000,00
Beban total =Rp 600.000,00
Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan, SHU dibagi sebagai berikut :
Dana cadangan = 40 %
Jasa simpanan = 20 %
Jasa anggota = 25 % 
Jasa lain-lain = 15 %
Jika beban dialokasikan pada beban anggota sebesar 70 % dan beban bukan anggota sebesar 30 % , maka besarnya jasa anggota adalah...

Pembahasan :
SHU seluruh anggota
= Rp.1.400.000,00 - ( beban anggota x beban total )
= Rp 1.400.000,00 - (70 % x Rp 600.000,00)
= Rp 1.400.000.00 - Rp 420.000,00
= Rp 980.000,00

Jasa anggota
= 25% x SHU
= 25% x Rp.980.000,00
= Rp 245.000,00 

SOAL 3
Saldo akun Koperasi “SEJAHTERA” tanggal 31 Desember 2008 di data sebagai berikut :
Simpanan pokok : Rp 3.000.000,00 
Simpanan wajib : Rp 5.500.000,00
Simpanan Sukarela : Rp 4.000.000,00
Piutang dagang : Rp 2.250.000,00
Penjualan : Rp 3.500.000,00
Pembelian : Rp 7.000.000,00
Peralatan : Rp 5.000.000,00
Persediaan barang : Rp 2.750.000,00
Utang dagang : Rp 2.250.000,00

Dari data diatas hitunglah harta Koperasi “ SEJAHTERA” !

Pembahasan :
Harta koperasi
= peralatan + piutang + persediaan
= Rp5.000.000,00 + Rp2.250.000,00 + Rp2750.000,00
= Rp10.000.000,00

SOAL 4
Sebagian data yang diperoleh dari Koperasi “ JAYA ABADI” tahun 2007 :
1.Pendapatan jasa Rp 4.000.000,00
2.Pendapatan jasa dari bukan anggota Rp 2.500.000,00
3.Beban gaji Rp 2.700.000,00
4.Beban listrik Rp 300.000,00
5.Beban telepon Rp 400.000,00
6.Pendapatan lain-lain Rp 500.000,00
7.Beban lain-lain Rp 100.000,00 

Hitung besarnya SHU Koperasi “JAYA ABADI” tahun 2007 !.

Pembahasan

Besarnya SHU / laba koperasi
= total pendapatan - total beban
= Rp.7.000.000,00 - Rp 3.500.000,00
= Rp 3.500.000,00 - See more at: http://catatanekonomi.blogspot.com/2009/11/menghitung-shu.html#sthash.3vbcjB4B.dpuf


SOAL 4
Diketahui data koperasi "Maju Terus" tahun 2015 adalah sbb :
- Modal koperasi  Rp. 100.000.000,-
- Pembelian yg dilakukan oleh anggota  Rp. 200.000.000,-
- SHU sebesar Rp. 80.000.000,-
SHU tsb dilokasikan untuk :
- Jasa modal 20%
- Jasa usaha anggota (pembelian di koperasi) 50%

Khairul seorang anggota koperasi mempunyai simpanan Rp. 10.000.000,-  dan telah melakukan pembelian sebesar Rp. 20.000.000,-, Maka besarnya SHU yang diterima Khairul adalah :

Jawab :
SHU = Rp. 80.000.000,-, dibagikan untuk :
- Bagian Jasa modal = 20% x Rp.80.000.000,- = Rp. 16.000.000,-
- Bagian Jasa usaha = 50% x Rp.80.000.000,- = Rp. 40.000.000,-
                                                                             Rp. 56.000.000,-
Bagian SHU Khairul :
- Jasa Modal = modal / simpanan Khairul    x bagian SHU jasa modal
                            Jlh. modal koperasi
                     =  Rp. 10.000.000,-     x  Rp. 16.000.000,-             =  Rp.  1.600.000,-
                         Rp. 100.000.000,-

- Jasa usaha (pembelian) = pembelian oleh khairul   x  bagian jasa usaha (pembelian)
                                              Jlh. pembelian (agt)
                                         = Rp.20.000.000,-  x  Rp. 40.000.000,-   =Rp.4.000.000,-
                                            Rp.200.000.000,-


Jadi, SHU yang diterima khairul dari dua jasa tsb ( jasa modal + jasa pembelian )           adalah :
                   Rp. 1.600.000,- + Rp. 4.000.000,-  = Rp. 5.600.000,-


Semoga bermanfaat :D

Related Posts:

Pengertian Jasa Bank dan Jenis Jenis Jasa Bank

A. Pengertian Jasa Bank Lainnya
                 Selain untuk menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, Perbankkan menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya. Namun hal ini juga akan melihat terlebih dahulu dari sisi permodalan sampai dengan kesiapan dari personel dari pihak bank untuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang diharapkan oleh nasabah, selain itu juga diperhatikan apakah bank tersebut termasuk kedalam kategori bank umum, BPR atau bank syariah.

B. Keuntungan Jasa-Jasa Bank
                 Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah selisih antara bunga simpanan dengan bunga kredit. Selain itu ada lagi keuntungan yang dapat diperoleh perbankkan yaitu melalui :

1. Biaya administrasi
                 Biaya ini dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi khusus,biasanya dikenakan untuk pengelolaan fasilitas tertentu.

2. Biaya Kirim
                 Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang atau yang biasa disebut dengan transfer, baik transfer dalam negari ataupun luar negeri.

3. Biaya Tagih
Jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnya seperti jasa kliring dan jasa inkaso. Biaya tagih ini dilakukan baik untuk tagihan dokumen dalam negeri maupun luar negeri.

4. Biaya Provisi dan Komisi
                 Biaya ini dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankkan.

5. Biaya Sewa
                 Biaya ini dibebankan kepada nasabah yang menggunkan fasilitas safe deposit box, dan besarnya sewa tergantung dari besarnya safe deposit box yang dipakai.


C. Jenis-jenis Jasa Bank Lainnya
                 Telah dijelaskan didepan bila kelengkapan jenis-jenis jasa bank lainnya akan sangat tergantung dari apakah bank tersebut BPR, bank umum konvensional ataukah bank umum syariah.

                 Berikut adalah beberapa jenis jasa-jasa bank lainnya :

1. Kiriman Uang (Transfer)
                 Transfer adalah merupakan jasa pengiriman uang baik di dalam negari ataupun luar negeri. Sebagai contoh Rita mengirim uang kepada ayahnya sebesar Rp 5.000.000 melalui “bank R” melalui jasa transfer.

2. Kliring (Clearing)
                 Kliring merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan warkat seperti cek yang berasal dari dalam kota). Peserta kliring adalah bank yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia.

3. Inkaso
                 Inkaso merupakan jasa bank utnuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di kota Balikpapan, maka cek tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa inkaso. Warkat-warkat yang dapat ditagihkan melalui inkaso misalnya cek, bilyet giro, wesel, deviden.

4. Safe Deposit Box
                 Safe deposit box merupakan jasa banjk yang diberikan kepada para nasabahnya yang membutuhkan keamanan pada benda-benda ataupun suratsurat berharga miliknya. Bentuknya berupa kotak dimana terdapat ukukran yang berbede-beda sesuai dengan kebutuhan dari para nasabahnya. 
                 Adapun surat-surat berharga disimpan didalam safe deposit box adalah :
a. Sertifikat deposito
b. Sertifikat tanah
c. Saham
d. Obligasi
e. Surat Perjanjian
f. Akte kelahiran
g. Akte pernikahan
h. Ijasah
                 Sedangkan untuk benda-benda-yang dapat disimpan di dalam safe deposit box
adalah :
a. Emas
b. Mutiara
c. Berlian
d. Intan
e. Permata
                 Adapun keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah biaya sewa,
uang setoran jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.

5. Bank Card
                 Bank card adalah “kartu plastik”atau yang biasa kita sebut dengan ATM, yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan kepada nasabahnya untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran ditempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk ATM ini.

6. Travellers Cheque
                 Travelier cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan , cek ini biasanya dipergunakan untuk orang-orang yang senang bepergian.Traveller cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.

7. Letter of Credit (L/C)
                 Letter of credit merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus barang termasuk barang dalam negeri. Kegunaan letter of credit adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya. 
                 Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut Opening Bank atau inssuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang diperdagangkan. Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau disebut dengan advising bank.

Related Posts:

Contoh Gaya Kepemimpinan dan Definisi Kepemimpinan

Definisi Kepimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat

Related Posts:

Materi Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi


Pembangunan Ekonomi

1. Pengertian
Pembangunan ekonomi yaitu:
-    Suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi tingkat    
      pertumbuhan penduduk.
-    Suatu proses meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dalam jangka panjang.

Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi
1.   adanya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita yang disertai pemerataan
2.   terjadinya perubahan struktur ekonomi
3.   adanya perkembangan teknologi
4.   adanya peningkatan kesejahteraan yang merata

Tujuan Pembagunan Ekonomi
1.   meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutu-han hidup
2.   memperluas distribusi barang kebutuhan pokok
3.   memperluas kesempatan kerja
4.   memperbaiki kualitas pendidikan
5.   meningkatkan pendapatan masyarakat

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
1.   sumber daya alam                       3.   sumber daya modal
2.   jumlah dan kualitas penduduk    4.   sikap mental masyarakat

Pertumbuhan Ekonomi

1. Pengertian
Pertumbuhan ekonomi yaitu:
-     Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa memandang apakah 
      kenaikan tersebut lebih besar / kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
-     Suatu proses peningkatan PDB riil dari tahun ke tahun.

Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi
1.   meningkatnya produksi barang dan jasa
2.   meningkatnya output per kapita
3.   adanya perubahan pada sektor ekonomi


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1.   barang modal                               4.   Kemajuan teknologi
2.   kualitas tenaga kerja                   5.   Sumber daya alam
3.   manajemen                                   6.   Kewirausahaan

Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi :
1.     Peningkatan kualitas hasil produksi
2.     Kenaikan GNP lebih besar dari kenaikan jumlah penduduk
3.     Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan 
        IPTEK.
4.     Kenaikan GNP disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan.

Pertumbuhan ekonomi :
1.     Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa
2.     Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tanpa memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau 
        lebih kecil dari kenaikan jumlah pen-duduk.
3.     Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai perubahan struktur ekonomi dan 
        perkembangan IPTEK (hanya menambah sarana yang belum ada)
4.     Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan 
        pemerataan pendapatan

Indikator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
1.     Peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross national Product (GNP)
2.     Tingkat Pendapatan Per Kapita

Teori Pertumbuhan Ekonomi
A.  Teori Pertumbuhan Ekonomi Aliran Historis
1.  Teori Friedrich List
     Pertumbuhan ekonomi atas dasar kemajuan teknik dan  jenis pekerjaan yang dilakukan 
     masyarakat.
     
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List :
     a.   masa berburu dan mengembara
     b.   masa beternak dan bertani
     c.   masa bertani dan kerajinan
     d.   masa kerajinan, industri dan perniagaan

2.  Teori Karl Bucher
     Pertumbuhan ekonomi berdasarkan panjang pendeknya pen- yampaian/pendistribusian barang dari      produsen ke konsumen.

Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher:
     a.     Rumah tangga tertutup
     b.     Rumah tangga kota
     c.     Rumah tangga bangsa
     d.     Rumah tangga dunia

3.   Teori Werner Sombart
     Pertumbuhan ekonomi berdasarkan susunan organisasi  dan ideoli- gi masyarakat.
     
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart :
     a.     Masa perekonomian tertutup
     b.     Masa perekonomian kerajinan dan pertukaran
     c.     Masa perekonimian kapitalis ( kapitalis purba, madya, raya dan kapitalis akhir )

4.   Teori Bruno Hildebrand
     Pertumbuhan ekonomi berdasarkan alat ukur yang digunakan dalam perdagangan.
    
  Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Bruno Hildebrand :
     a.     Masa perekonomian barter
     b.     Masa perekonomian uang
     c.     Masa perekonomian kredit

5.  Teori WW Rostow
     Pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknologi produksi  dan kemam puan produksi
     
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow :
     a.     Perekonomian Tradisional (The traditional society)
Tahap dimana masyarakat masih menggunakan teknik produksi yang sederhana, sebagian besar masyarakat bergerak dibidanga pertanian, produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri

    b.     Perekonomian Transisi (The Precondition for Take Off)
Tahap dimana masyarakat mulai melepaskan diri dari tradisio-nal ke teknologi baru sehingga produksi mulai meningkat.

     c.     Perekonomian Lepas Landas (The Take Off)
Tahap dimana terjadi perubahan dratis, masyarakat sudah melepaskan diri dari masa tradisional, pertumbuhan ekonomi terus berlangsung dan menemukan penemuan baru serta peningkatan investasi.


      d.     Perekonomian Matang/Menuju Kedewasaan (The drive to Matu rity)
Tahap dimana semua sektor industri menggunakan teknologi modern, dikelola secara profesional sehingga pertumbuhan secara otomatis.

     e.     Perekonomian konsumsi tinggi (The Age of High Mass Consum tion)
Tahap dimana teknologi digunakan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi secara melimpah untuk kesejahteraan

B.  Aliran Klasik
1.  Teori Adam Smith
     Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh pertumbuhan output hasil dan pertumbuhan penduduk.
     Pertumbuhan output hasil dipenagruhi oleh jumlah penduduk, persediaan barang modal, sumber 
     daya alam dan teknologi  Pertumbuhan penduduk akan memperluas pasar dan menentu- kan cepat 
     lambatnya pertumbuhan ekonomi. .

 2.  Teori David Ricardo
     Pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat akan bergerak  naik na- mun akan segera turun sejalan 
     dengan bertambahnya penduduk dan terbatasnya tanah. Proses pertumbuhan ekonomi terletak 
    pada laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Keterbasan luas tanah akan 
    menurunkan produk marginal yang dikenal dengan the law of diminishing returns.

3.   Thomas Robert Malthus
      Menurut Malthus hasil produksi akan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk akan       bertambah menurut deret ukur, akibatnya perekonomian berada taraf subsisten/kemandegan pada         suatu saat.

4.   Karl Marx
      Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Karl Marx
      a.   kebudayaan primitive
      b.   Feodalisme
      c.   Kapitalisme
      d.   Sosialisme dan komunisme

C. Aliran Neo Klasik
      1.   Teori Robert Solow
             Output tergantung dari input modal dan tenaga kerja
             Q = f (K . L)   Q= Output, f= fungsi, K= Kapital ( modal),
             L = Labour (tenaga kerja)

      2.   Teori Harrod Domar
            Mengembangkan teori Keynes mengenai kegiatan ekonomi nasional dan masalah penggunaan             tenaga kerja. 
             Menurut Harrod Domar :
  • Penambahan modal akan meningkatkan kemampuan  menghasilkan suatu barang dan menaikkan permintaan efektif.
  • Pertambahan produksi dan peningkatan hasil produksi nasional tidak ditentukan oleh pertambahan kapasitas pro- duksi tetapi oleh peningkatan pengeluaran masyarakat.      


       3.  Teori Joseph Scumpeter
           Proses pertumbuhan ek mrpkan proses inovasi ( pembaharuan dalam cara berproduksi yang 
           lebih efisien ) yang dilaksanakan  oleh para innovator/wirausahawan.

Metode Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi

A.  Metode sederhana
      Metode ini digunakan untuk 1 thn
     r = PDBt – PDBt-1       
 Ket :    r    =    pertumbuhan ek thn t
            PDBt         =    PDB thn t                                   
            PDBt-1     =    PDB thn sebelumnya

B.  Metode End to End
     Metode ini digunakan untuk periode yang panjang/beberapa tahun 
     Dan digunakan bila pertumbuhan ekonomi positif terus.
     r = [   PDBt – 1   ]  x 100%
               PDBt-n  

Pembangunan Nasional
-     Tujuan Pembangunan nasional jangka pendek:
      Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masya-rakat

-     Tujuan pembangunan nasional jangka panjang:
      Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila.

-     Visi pembangunan nasional:
      Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman dan bersatu dalam wadah        
      NKRI.

-     Misi pembangunan nasional:
      1.   mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri
      2.   mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis
      3.   mewujudkan Indonesia yang aman dan bersatu

Tujuan umum pembangunan nasional:
1.   Kemajuan
Pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan meningkatkan produksi dan pendapatan nasional.

2.   Kestabilan nasional
Pembangunan nasional diharapkan menciptakan kestabilan nasio-nal yang dinamis dan sehat, dibidang ekonomi dan politik.

3.   Kesempatan kerja
Pembangunan diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan lapang an kerja (menciptakan lapangan kerja) sehingga pengangguran dapat diatasi.

4.   Keadilan dan pemerataan
Dalam pembangunan nasional ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, pemerataan pendapatan nasional sehingga jurang pemisah antara kaya dan miskin bisa diperkecil

5.   Struktur ekonomi seimbang
Adanya perubahan yang seimbang antara sektor pertanian, perda-gangan, jasa dan industri.

6.   Keseimbangan neraca pembayaran
Pemnagunan nasional diarahkan untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran, untuk mencegah ketergantungan dengan luar negeri (pinjaman).

7.   Partisipasi
Seluruh kemampuan daya dan potensi dana/modal dalam negeri perlu diikut sertakan khususnya daerah yang minus perlu ditumbuh kembangkan kemampuannya.
               
Tujuan pembangunan millennium:
1.     Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah
2.     Pencapaian pendidikan dasar yang universal
3.     Mengembangkan kesetaraan jender dan memberdayakan perem-puan
4.     Mengurangi tingkat kematian anak
5.     Meningkatkan ksesehatan ibu
6.     Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain
7.     Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan
8.     Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Sebab-sebab kemunduran pertumbuhan ekonomi suatu negara:
a.     Tetap mengandalkan pertanian scr tradisional
b.     Kekurangan modal dan tenaga kerja
c.     Laju pertumbuhan penduduk pesat
d.     Lapangan kerja tdk dikembangkan
e.     Bencana alam berkepanjangan
f.       Adanya peperangan

Laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan laju pertumbuhan ekonomi mengakibatkan kemiskinan, pengangguran, kekurangan pangan, dan lain-lain

Usaha untuk menghambat laju pertumbuhan penduduk dan mening- katkan produktivitas:
a.   Preventive checks → mengurangi jumlah penduduk dengan  menekan angka kelahiran.
b.  Pemerataan penduduk → memindahkan tempat yang padat penduduknya ke tempat lain / 
      transmigrasi.
c.   Modernisasi teknologi → memperbaiki sarana dan prasarana sehingga hasil produksi meningkat.

Dampak positif Kemajuan teknologi :
a.     Produktivitas kerja meningkat→ taraf hidup meningkat
b.     Peningkatan persediaan barang dan jasa
c.     Memacu semangat kerja dan menciptakan bidang usaha baru yang lebih menantang
d.      Semakin terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder, sosial

Dampak Negative Kemajuan Teknologi :
a.     Peningkatan pendapatan merubah pola gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat
b.     Terjadinya perubahan fisik lingkungan hidup akibat tumbuhnya industri maju
c.     Timbulnya pola hidup individualism

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Lingkungan Hidup 
a.     Berkurangnya SDA
b.     Pencemaran lingkungan yg membahayakan kesehatan
c.     Kemerosotan lahan pertanian akibat pemakaian pestisida, insek- tisida dan pupuk yang 
        berlebihan
d.     Rusaknya hutan yang berakibat terjadinya bencana alam

Related Posts:

Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna

          Pasar persaingan sempurna (penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai peapakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

       Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :

  • Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen. 

Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.

  • Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna.

Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
  • Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. 

Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
  • Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
  • Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar,

hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.


Dalam pasar persaingan sempurna terdapat beberapa kelebihan, diantaranyya yaitu :

  • Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. 

Dengan jumlah produsen atau penjual yang banyak, maka produsen akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barnag yang dijualanya.
  • Tidak memerlukan iklan.

Dengan sifat homogen di pasar persaingan sempurna, maka pemasangan iklan sama sekali tidak dibutuhkan karena jenis barang yang di perjual-belikan sama.
  • Pembeli dan penjual bebas bertindak.

Produsen dan konsumen memiliki kebebasan dalam keluar masuk pasar. Bagi produsen yang memiliki modal untuk menjual produknya dapat memasuki pasar. Bagi produsen yang merasa rugi dapat segera keluar dari pasar. Dan konsumen memiliki kebebasan untuk membeli barang di pasar kapanpun.
  • Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli. 

Harga di pasar persaingan sempurna ditentukan oleh hasil transaksi tawar-menawar di pasar.

Selain memiliki kelebihan, pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa kekurangan. diantaranya sebagai berikut :

  • Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk.

Dengan laba secukupnya, membuat produsen kuran melakukan penelitian untuk ber-inovasi.
  • Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli. 

Dengan jenis barang yang dijual hanya satu, membuat konsumen tidak bisa memilih barang sesuai selera dan tingkat pendapatan mereka masing-masing.
  • Pekerja menerima upah atau gaji rendah. 

Dengan laba secukupnya, produsen tidak bisa memberikan upah tinggi kepada pekerjanya.

Related Posts:

Materi Manajemen Pariwisata dan Ulasannya

Pengertian Manajemen Pariwisata

          Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu : (dikutip dari Ekonomi Pariwisata, hal 21)

  • Harus bersifat sementara
  • Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa
  • Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran

Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah.

           Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. “Tourism is an integrated system and can be viewed in terms of demand and supply. The demand is made up of domestic and international tourist market. The supply is comprised of transportations, tourist attractions and activities, tourist facilities, services and related infrastructure, and information and promotion. Visitors are defined as tourist and the remainder as same-day visitors”.

       Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.
Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :

  1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
  2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
  3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
  4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
  5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pariwisata adalah suatu tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya dalam bidang pariwisata.

Jenis-jenis Pariwisata

Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut.

1.      Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.

2.      Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya.

3.      Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang.

4.      Wisata Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

5.      Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.            

6.      Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya.

7.      Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
              
Tipologi Wisatawan

Menurut Plog (1972) dan Pitana (2005), menjelaskan konsep sosiologi tentang wisatawan menjadi sangat penting, kemudian Plog mengelompokkan tipologi wisatawan sebagai berikut:
  1. Allocentris, yaitu wisatawan hanya ingin mengunjungi tempat-tempat yang belum diketahui, bersifat petualangan, dan mau memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat local.
  2. Psycocentris, yaitu wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan wisata sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan di negaranya.
  3. Mid-Centris, yaitu terletak diantara tipologi Allocentris dan Psycocentris

Menurut Pitana (2005), tipologi wisatawan perlu diketahui untuk tujuan perencanaan, termasuk dalam pengembangan kepariwisataan, tipologi yang lebih sesuai adalah tipologi berdasarkan atas kebutuhan riil wisatawan sehingga pengelola dalam melakukan pengembangan objek wisata sesuai dengan segmentasi wisatawan.

Ekologi Pariwisata

Ekologi pariwisata adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar unsur hayati yang dapat dibudidayakan dan nonhayati yang dapat dikelola untuk kegiatan pariwisata tanpa harus menyimpang dari tata alam yang ada (Pencagaran). Alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dengan menerapkan asas pencagaran sebagai berikut:

  1. Benefisiasi; kegiatan kerja meningkatkan manfaat tata lingkungan dengan teknologi tepatguna, sehingga yang semula tidak bernilai yang menguntungkan, menjadi meningkat nilainya secara sosial, ekonomi, dan budaya.
  2. Optimalisasi; usaha mencapai manfaat seoptimal mungkin dengan mencegah kemungkinan terbuangnya salah satu unsur sumberdaya alam dan sekaligus meningkatkan mutunya.
  3. Alokasi; suatu usaha yang berkaitan dengan kebijakan pembangunan dalam menentukan peringkat untuk mengusahakan suatu tata lingkungan sesuai dengan fungsinya, tanpa mengganggu atau merusak tata alamnya.
  4. Reklamasi; memanfaatkan kembali bekas atau sisa suatu kegiatan kerja yang sudah ditinggalkan untuk dimanfaatkan kembali bagi kesejahteraan hidup manusia.
  5. Substitusi; suatu usaha mengganti atau mengubah tata lingkungan yang sudah menyusut atau pudar keualitasnya dan kuantitasnya, dengan sesuatu yang sama sekali baru sebagai tiruannya atau lainnya dengan mengacu pada tata lingkungannya
  6. Restorasi;mengembalikan fungsi dan kemampuan tata lingkungan alam atau budayanya yang sudah rusak atau terbengkalai, agar kembali bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
  7. Integrasi; pemanfaatan tata lingkungan secara terpadu hingga satu dengan yang lainnya saling menunjang, setidaknya antara perilaku budaya manusia dengan unsur lingkungannya baik bentukan alam, ataupun hasil binaannya.
  8. Preservasi; suatu usaha mempertahankan atau mengawetkan runtunan alami yang ada, sesuai dengan hukum alam yang berlaku hingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.


Jaringan Kegiatan Pariwisata
            Kegiatan pariwisata pada dasarnya dapat dipadu dalam satu jaringan kegiatan kerja yang diawali oleh adanya kegiatan manusia yang melakukan perjalanan di darat, di laut dan di udara. Kegiatan wisatawan dalam mengunjungi objek wisata (Alam, budaya maupun minat khusus) pada daerah tujuan wisata dipengaruhi oleh adanya promosi wisata, kemudahan transportasi, restorasi, akomodasi serta pelayanan pemandu wisata.

Kajian Manajemen Pariwisata
Untuk dapat menghubungkan antara konsep manajemen dan pariwisata terlebih dahulu akan dijelaskan konsep-konsep sebagai berikut:

(1)       Aspek Penawaran Pariwisata
Menurut Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005, ada empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek adalah:
    a.Attraction (daya tarik), dimana daerah tujuan wisata dalam menarik wisatawan hendaknya 
       memiliki daya tarik baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya .
    b.Accesable (bisa dicapai), hal ini dimaksudkan agar wisata domestik dan mancanegara dapat 
       dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata
    c.Fasilitas (Amenities), syarat yang ketiga ini memang menjadi salah satu syarat Daerah Tujuan 
       Wisata (DTW) dimana wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di Daerah tersebut.
   d.Adanya Lembaga Pariwisata (Ancillary). Wisatawan akan semakin sering mengunjungi dan 
      mencari DTW (Daerah Tujuan Wisata) apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan      
      keamanan, (Protection of Tourism) dan terlindungi baik melaporkan maupun mengajukan suatu    
      kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku pengunjung / Orang bepergian.

(2)       Aspek Permintaan Pariwisata
Lebih lanjut Menurut Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005, menjelaskan ada tiga pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan permintaan pariwisata, tiga pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
    a. Pendekatan ekonomi, pendapat para ekonom mengatakan dimana permintaan pariwisata 
       menggunakan pendekatan elastisitas permintaan/pendapatan dalam menggambarkan hubungan 
       antara permintaan dengan tingkat harap ataukah permintaan dengan variable lainnya.
    b.Pendekatan geografi, sedangkan para ahli geografi berpendapat bahwa untuk menafsirkan 
       permintaan harus berpikir lebih luas dari sekedar penaruh harga, sebagai penentu permintaan 
       karena termasuk yang telah melakukan perjalanan maupun yang karena suatu hal belum mampu 
       melakukan wisata karena suatu alasan tertentu.
    c. Pendekatan psikologi, para ahli psikologi berpikir lebih dalam melihat permintaan pariwisata, 
        termasuk interaksi antara kepribadian calon wisatawan, lingkungan dan dorongan dari dalam     
        jiwanya untuk melakukan kepariwisataan.

(3)       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pariwisata
Menurut Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005, faktor-faktor utama dan faktor lain yang mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai berikut,
     a. Harga, harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata maka akan memberikan imbas/timbal 
         balik pada wisatawan yang akan bepergian/calon wisata, sehingga permintaan wisatapun akan 
         berkurang begitupula sebaliknya.
     b. Pendapatan, apabila pendapatan suatu negara tinggi maka kecendrungan untuk memilih daerah 
         tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi mereka membuat 
         sebuah usaha pada DTW jika dianggap menguntungkan.
    c.  Sosial Budaya, dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau dengan kata lain 
         berbeda dari apa yang ada di negara calon wisata berasal maka, peningkatan permintaan 
         terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat sebuah keingintahuan dan penggalian 
         pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya mereka.
    d . Sospol (Sosial Politik), dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan DTW dalam 
         situasi aman dan tenteram, tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka 
         Sospol akan sangat terasa dampak/pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.
     e. Intensitas Keluarga, banyak/sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaan wisata 
         hal ini dapat diratifikasi bahwa jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur 
         dari salah satu keluarga tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan 
         wisata itu sendiri.
     f. Harga barang Substitusi, disamping kelima aspek diatas, harga barang pengganti juga termasuk 
        dalam aspek permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti DTW 
        yang dijadikan cadangan dalam berwisata seperti : Bali sebagai tujuan Wisata utama di 
        Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat memberikan kemampuan dalam memenuhi           syarat-syarat DTW sehingga secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya 
        kedaerah terdekat seperti Malaysia (Kuala Lumpur dan Singapura).
     g. Harga barang Komplementer, merupakan sebuah barang yang saling membantu atau dengan 
         kata lain barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi, dimana apabila dikaitkan          dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai obyek wisata yang saling melengkapi 
         dengan Obyek Wisata lainnya.

Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu :
  1. Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut.
  2. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.
  3. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti, 1985, p.164).

Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985, p.181), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”. Prasarana tersebut antara lain :
a.      Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
b.      Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c.      Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos
d.      Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e.      Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk 
         menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f.       Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g.      Pom bensin
h.      Dan lain-lain. Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan 
         pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta 
         kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan. Sarana kepariwisataan tersebut adalah :
  • Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
  • Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja.
  • Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata tersebut.
  • Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.

Related Posts: