Apa itu Inflasi | Pengertian Inflasi


INFLASI


Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian. Persentase kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu periode tertentu dinamakan tingkat inflasi. Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.

Jenis-Jenis Inflasi

Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.

  • Berdasarkan asalnya :

a.    Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
       Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja        yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
b.    Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
       Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena           kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.


  • Berdasarkan tingkat tingginya inflasi

a. Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
b. Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
c. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
d. Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)


  • Berdasarkan pada faktor-faktor penyebabnya


inflasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation dan inflasi desakan biaya (cost push inflation). (Sukirno, 1999,hal. 302-303)

a. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) muncul ketika jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh produsen tidak sanggup mengimbangi jumlah permintaan oleh seluruh masyarakat (Aggregate Deman >Aggregate Supply).

Jenis inflasi ini biasanya terjadi pada saat perekonomian dalam keadaan full employment disertai dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pada kondisi seperti ini, tingkat produksi seluruh perusahaan sudah mencapai kapasitas penuh, sementara permintaan masyarakat meningkat pesat. Dengan demikian terdapat kelebihan permintaan (excess demand) di pasar yang pada gilirannya menyebabkan kenaikanharga-harga (inflasi). (Sukirno, 1999, Ibid)

b. Inflasi Desakan Biaya
Inflasi desakan biaya adalah suatu fenomena di mana terjadi kenaikan hargaharg yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Peningkatan biaya produksi akan mendorong para produsen meningkatkan harga, meskipun meraka akan menghadapi nkemungkinan penurunan permintaan terhadap produk yang mereka hasilkan. (Sukirno, 1999, ibid. hal.305). Proses terbentuknya inflasi desakan biaya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Proses Terbentuknya Inflasi Desakan Biaya (Cost Push Inflation)



Cara Menghitung Tingkat Inflasi

Untuk dapat menghitung tingkat inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks harga konsumen (IHK).  IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumahtangga dalam jangka waktu tertentu,  untuk menhitung IHK digunakan rumus:

 IHK = harga sekarang/harga pada tahun dasar x 100%

Selanjutnya rumus untuk menghitung laju inflasi adalah :

 Laju Inflasi = IHK periode n – IHK tahun sebelumnya

Kerugian dan Keuntungan Inflasi


Terjadinya Inflasi seringkali menyebabkan berbagai dampak buruh bagi masyarakat. Namun ternyata, pada kasus tertentu Inflasi dapat menguntungkan bagi beberapa pihak. Berikut merupakan kerugian dan keuntungan dari terjadinya Inflasi bagi oknum oknum tertentu.

A. Kerugian Inflasi

  • Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan.
  • Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan kebutuhannya.
  • Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi. Sehingga keuntungannya menjadi berkurang.
  • Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang diberikan dapat menjadi lebih kecil. Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat menjurun menjadi 20 gram emas.
  • Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.

B. Keuntungan Inflasi

  • Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
  • Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
  • Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
  • Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi. Meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar kpada BTN tidak ikut dinaikkan.

Related Posts:

1 Response to "Apa itu Inflasi | Pengertian Inflasi"